Tuesday, October 31, 2017

MARBLE NERO dan SECONDS ROSE GOLD bangga menggunakan jam tangan original



Marble Nero dari AARK Collective adalah Jam tangan pria yang terlahir berkat kecintaan Daniel Emma terhadap penggunaan material sebagai dasar bagi elemen sebuah desain. Marble Nero dibuat dengan mempertahankan prinsip yang sederhana namun menawan. Upaya mempertahankan kesederhanaan ini menjadi nilai jual tersendiri dan daya tarik yang luar biasa bagi pengguna jam tangan mengingat beberapa orang lebih memperhatikan sebuah nilai.

Bagi saya sendiri, desain yang sederhana menambah keeleganan sebuah jam tangan, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dengan semakin fokusnya pandangan orang-oang pada pergelangan tangan dan warna menawan serta mewah dan fokus yang didukung desain tidak norak dan tidak terlalu ramai justru menjadikan penampilan lebih menarik tanpa perlu berbelit.
Pola desain pada wajah jam mengingatkan kita pada alam yang harus terjaga, alam yang membantu kita menjalani kehidupan tanpa perlu dirusak lebih parah lagi. Alam yang akan kita wariskan pada penerus ratusan tahun setelah kehidupan kita.

Kesederhanaan Marble Nero membuatnya cocok dipadukan dengan pakaian kantor yang menambah keeleganan jam tangan meski pakaian tersebut bersifat kaku. Juga cocok untuk digunakan dengan busana yang lebih casual. Hal ini pada saat yang sama menjadikan Marble Nero cocok digunakan berbagai kalangan usia, mulai dari pemuda hingga orang kantoran.

Jam tangan ini menjadi makin menarik karena dilengkapi dengan lapisan tipis dari marble asli yang dipadukan di bagian belakang casing baja. Keindahan materialnya tak perlu diragukan lagi, akan langsung terlihat jelas. Bahan Marble yang indah ini memiliki sifat natural yang luar biasa, setiap bagian dari bahan Marble memiliki pola yang unik dan menjamin tak ada dua pola yang persis sama pada tiap bagiannya. Jarum jam bergerak dengan keakuratan yang tepat sehingga benar-benar dapat diandalkan untuk mengukur akurasi waktu.

Marble Nero dilengkapi dengan baterai yang tahan lama dan tahan terhadap goresan. Marble Nero adalah pilihan yang tepat bagi pencinta jam tangan yang menyukai kesederhanaan, efiktivitas waktu, ketangguhan dan elegan pada saat yang sama. Tampilannya yang menarik seolah hidup sebagai mutiara hitam yang tersembunyi di dasar lautan, sederhana dan memukau dengan caranya sendiri.

Bagi anda yang menyukai sedikit permainan bentuk, namun ingin tetap elegan, The Watch Co menyediakan banyak pilihan selain Marble Nero, salah satunya adalah Seconds Rose Gold.

Produk Nocs Atelier yang cocok digunakan untuk pria dan sebagai Jam tangan wanita ini mengajak kita melihat dunia dari sudut pandang berbeda. Dibuat dengan menggunakan beberapa kali pelapisan dengan teknologi peling mutakhir. Jam tangan ini sangat cocok untuk anda dengan jam terbang tinggi dimana baterainya akan bertahan selama empat tahun.

Kedua jam tangan dengan masing-masing keistimewaan. Marble Nero dengan kesederhanaan dan Seconds Rose Gold dengan bentukan elegan dan permainan bentuk pada kedua sisinya sama-sama menjanjikan kenyamanan bagi pengguna.

Marble Nero dengan daya tahan dan tampilan wajah yang luar biasa indah juga Seconds Rose Gold yang menjanjikan kenyamanan pengguna tanpa perlu mengkhawatirkan daya baterai yang akan habis karena terus bertahan hingga empat tahun penggunaan. Untuk jarumnya sendiri tampak keduanya sama-sama memberikan perhatian khusus sehingga menambah kemegahan dan kemewahan dalam keadaan tetap sederhana.

Melihat kualitas dan proses pembuatan serta pemilihan material Jam tangan original yang tidak asal jadi, maka sudah sepantasnya kita menggunakan produk original dan bangga menggunakan produk original. Selain menjamin kepuasan, menunjang penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri. Maka tunggu apa lagi, mari gunakan produk original dan tinggalkan yang bajakan, pilih jam tanganmu sekarang.


#Review_Produk TheWatch.co






Thursday, October 5, 2017

Orang Lebih Suka Membeli Kematian Daripada Kehidupan

Takaran murah dan mahal bagi tiap orang berbeda. Beberapa menjadikan penghasilan sebagai tolak ukur bagi belanja rumah tangga, sebagian lain mengutamakan faktor kebutuhan (entah itu kebutuhan primer atau tidak) dan selebihnya memantapkan faktor kesehatan.

Banyak orang sepakat bahwa kesehatan adalah barang mahal. Tidak peduli mereka yang menggunakan tolak ukur penghasilan, tidak peduli yang menggunakan tolak ukur kebutuhan bahkan mereka yang menggunakan tolak ukur kesehatan sebagai faktor utama masih menganggap kesehatan sebagai barang mahal.

Kebanyakan rumah sakit, di beberapa kota memperumit pengobatan yang menggunakan jaminan kesehatan, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk pasien tanpa jaminan kesehatan jauh lebih mahal. Beberapa pasien bahkan rela memperpanjang  masa rawat inap karena mnenunggu uang yang akan dibayarkan oleh lembaga penjamin tersebut cair lebih dulu. Biasanya ini terjadi jika pasien masuk rumah sakit lalu harus keluar pada  hari diluar hari atau jam kerja. Pasien tersebut akan menunggu hari kerja kembali aktif untuk bisa keluar dari rumah sakit.

Saking mahalnya biaya untuk sehat, ada saja yang rela berpura-pura sakit agar asuransi kesehatannya dapat dibayarkan. Beruntung jika ia tidak ketahuan namun jika ketahuan akan lebih panjang  urusannya. Belum lagi jika si pasien yang  tadinya berpura-pura justru jadi benar-benar sakit. Kepura-puraannya itu membawa bencana bagi kantung, raga, juga jiwanya.

Sayangnya hal ini berbanding terbalik jika kita membicarakan sesuatu yang mendatangkan penyakit. Apa yang terjadi? Ambil saja sebagai contoh, jumlah orang  yang suka makan fastfood atau junkfood jauh lebih banyak daripada jumlah mereka yang ingin mengonsumsi makanan sehat. Makanan-makanan cepat saji laku lebih laris daripada makanan yang dimasak dengan memperhatikan kematangan dan berbagai hal lain yang bermanfaat bagi kesehatan.

Penyakit memang lebih murah dan lebih enak daripada obat. Sayangnya meski banyak yang telah menyadari hal  tersebut, makin banyak pula  konsumen yang mengonsumsi makanan tidak sehat. Mungkin karena potensi yang besar, jumlah konsumen itu ddukung pula dengan pertumbuhan ekonomi ke arah pedagang dengan dalil mencari keuntungan dan mengabaikan keselamatan konsumen.

Mulai saat ini, karena  kita telah sadar, ayo berhenti mengabaikan. Banyak penyakit mematikan bermula dari buruknya pola makan. Mari lebih memperhatikan apa  yang masuk ke tubuh kita agar saat tubuh protes nanti kita tidak terus-terusan mengeluh sambil menyalahkannya.

Mulai saat ini, ayo berfikir cerdas, pilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, memenuhi angka kecukupan gizi dan mencegah kita dari sakit. Salah satu makanan sehat yang direkomendasikan, memiliki nilai jual dan protein yang tinggi adalah telur.

Telur memiliki kandungan protein yang  tinggi, dengan kemampuan alamiah untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan menambah metabolisme tubuh.

Bahkan saat sakit, telur yang dicampur dengan kopi dapat menambah metabolisme tubuh dan mempercepat proses pemulihan. Telur juga baik untuk penderita darah rendah. Bagi teman-teman yang sering  terjaga tengah malam, entah untuk tugas  kuliah maupun tugas  kantoran, telur dapat meningkatkan daya tahan serta stamina.

Jika kalian tidak suka telur yang langsung dikonsumsi, telur dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat lainnya. Dimakan bersama makanan pokok, direbus, diolah menjadi kue, dihidangkan dengan berbagai kombinasi sayuran, disajikan sebagai omelet, martabak dan makanan lezat lainnya. Namun berhati-hati dengan pengolahannya jangan menambahkan terlalu banyak bumbu penyedap, hal itu justru akan merusak kesehatan. Jika itu terjadi, jangan salahkan telur.


Jadi tunggu apalagi, mari mengganti makanan tak sehat dengan makanan sehat Jika kita terbiasa menyisihkan penghasilan hari ini untuk membeli kematian, mengapa kita tidak mulai menyisihkannya untuk menyambung kehidupan?

Keyword : Hari Ayam dan Telur Nasional
http://www.pinsarindonesia.com

Wednesday, October 7, 2015

Fashion Competition

Ayo bagi peminat Fashion, desainer pemula atau profesional. Ini kesempatan untuk go International dan membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Tunggu apa lagi? Segera daftarkan karyamu di fashioncrowdchallenge.com

Monday, July 20, 2015

Lament 5 - gelang kaki

Gemerincing tapak
Mengundang banyak mata
Ada bekas yang terjejak
menusuk dalam suaka
Tali mulai meninggi
Seiring mentari dan rembulan berbagi hari
Hati tertikam sunyi
Bukan kuasa seribu bunga tuk menepi
Bibir hitam itu diam
Di bawahnya telaga mencuri bayang
Kelambu yang diikat tak lekang-lekang
Putih angkasa membagi nuansa
Menyeruak suasana bersama angin
yang diam - diam menyimpan murka
Saat bibir ombak menyentuh pusara karam
Duduk si gadis pemungut kerang
Senyumnya tak secantik jemari yang bergores sana-sini
Dan saat ia pergi ombak menarikan irama gelang kaki

____
L.N
M July 20th 2015

Wednesday, July 15, 2015

Lament 4 - Beku

Salju turun
Menutup pintu satu satu
Menghancurkan pagar biru
Duri kelabu yang menghujam rumput
Salju tegap di tepi jendela
Di atap-atap yang lesu
Di kaki-kaki yang ragu
salju angkuh
Di engsel-engsel rapuh
Ayunan yang lusuh
Salju masih berdiri
Enggan bergerilya atau lari
Padahal bunga mulai menari
Pertanda musim semi
Dan pagi

Friday, July 10, 2015

Lament 2- cerita

Dengarlah kawan, aku punya cerita
Tentang peri dan  istana
Gedung temaram dan rembulan sbagai pelitanya
Lihatlah kawan di sana tak ada durjana
Keluh kesah semua sirna
Itu istana cahaya orang menyebutnya
Pintu slalu terbuka
Aku tak tahu bagaimana di dalam sana
Karena temanku pun tak pernah masuk
Di pintunya bergumul para peri bersayap warna-warni
Mungkin dari sini asal pelangi
Di jendelanya penuh musik tanpa notasi
Aku ingin pergi
Masuk dan menggerayangi tiap dindingnya
Tapi tak ada yang kuasa
Tidak juga si peri yang berbagi cerita
Bahkan angin tak mampu menembus tebal dinding dan pintu itu
Memang ia indah dan terbuka
Tapi tak ada yang bisa masuk ke dalamnya
Belum, kawan.

-------
L.N
July, 11th 2015

Thursday, July 9, 2015

Lament 1- Jendela Kayu

Ingatkah kau
Tentang kisah yang tak sempat di ujar lautan
Pada camar yang memilih terbang berputar
Tentang cerita putri dan mahkota
Yang terbaring dalam kapal karam
Tentang gurita yang menunggu mangsa
Dan tentang simpul yang tak perlu kau jaga
Karna abadi adanya
Dari balik jeruji
Dengarlah
Meski bising ombak membelah bibir pantai
Dengarlah sajak yang di ujar
Seorang pria renta
Dari balik jendela kayu yang berlomba dengannya,
Lapuk di makan usia
Senja

---------
July, 9th 2015
L.N